Masakan Daging Kambing Tensi Darah Stabil, Ini Cara Masak yang Benar
Masakan Daging Kambing Tensi Darah Stabil, Ini Cara Masak yang Benar
Hai Moms Makan kambing siapa takut, yap kenapa takut kalau kita tahu cara memasaknya betulkan moms kali ini saya coba beri penjelasan cara memasak olahan daging kambing yang lezat masyarakat Indonesia khususnya umat Muslim memperingati hari raya Idul Adha.
Seperti biasanya hari raya Idul Adha pasti akan identik dengan santapan lezat berbagai menu daging sapi dan daging kambing.
Apakah sudah tahu akan membuat masakan olah daging seperti apa? Banyak sekali pilihan mengolah daging sapi dan kambing, menjadi sate, tongseng, tengkleng, semur dan sebagainya.
Ada sebagian orang yang memiliki riwayat darah tinggi pasti akan menghindari menu makanan lezat dan bergizi ini saat Idul Adha. Karena meraka mempunyai tanggapan atau pemikiran bahwa kalua mengonsumsi daging kambing memicu darah tinggi adalah sebuah mitos yang selama ini beredar di masyarakat itu semua asumsi yang beredar di masyarakat sekarang.
Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr Johanes Chandrawinata, SpGK, mengatakan, datangnya penyakit darah tinggi saat mengonsumsi daging kambing hanyalah mitos. bahkan, kata dia, mengunyah satu kilogram daging kambing pun tak akan mendatangkan darah tinggi.
Daging kambing cukup sehat asal dagingnya saja, bukan dibarengi dengan jeroan, babat, otak, dan usus," kata Johanes seperti dikutip dari Tribunnews.com. Justru daging kambing memiliki manfaat lebih dibandingkan daging sapi karena kandungan lemak dan kolesterolnya lebih rendah.
Kolesterol daging kambing juga sedikit lebih rendah, yakni 75 miligram dan kolesterol daging sapi 80 miligram. Selain itu, daging kambing juga mengandung lebih banyak zat besi yakni 3,73 gram dan daging sapi hanya 2,24 miligram.
Melainkan cara masaknya yang harus diperhatikan agar tidak menyebabkan darah tinggi dan penyakit lainnya. Selama ini masyarakat sering menambahkan garam di setiap masakan untuk menghasilkan rasa gurih.
Pada resep masakan daging kambing kali ini bila penambahan garam yang berlibahan pada masakan bisa mengakibatkan hipertensi
Di sisi lain, masih banyak bahan rempah-rempah tanah Indonesia yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan rasa gurih.
Melainkan cara masaknya yang harus diperhatikan agar tidak menyebabkan darah tinggi dan penyakit lainnya. Selama ini masyarakat sering menambahkan garam di setiap masakan untuk menghasilkan rasa gurih. Padahal penambahan garam yang berlibahan pada masakan bisa mengakibatkan hipertensi.
Di sisi lain, masih banyak bahan rempah-rempah tanah Indonesia yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan rasa gurih. Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Intitut Pertanian Bogor Profesor Dr Ir Ali Khomsan mengatakan rasa gurih juga bisa diperoleh dari penggunaan lemak. Ia juga mengatakan penambahan garam di setiap masakan sebenarnya hal yang tidak perlu dilakukan terus menerus.
Tak hanya ketika memasak daging, tetapi juga masakan lainnya seperti, sop, menggoreng kentang atau tumis. "Kalau dikatakan garam bermanfaat karena untuk iodium yang diinginkan oleh tubuh itu benar, tapi kita juga harus mewaspadai garam, maka kita harus biasakan dalam keluarga kita konsumsi garam dalam jumlah wajar
Semua tubuh manusia membutuhkan asupan garam sekitar 3-5 gram per hari. Jika dalam tubuh manusia menerima garam lebih dari batas maksimal tersebut sangat perlu waspada. Johanes pun juga mengatakan hal serupa jika cara memasak daging yang sembarangan itulah mengakibatkan penyakit.
Saat proses pemanggangan, protein pada daging kambing yang terkena panas tinggi bisa berubah menjadi zat karsinogen. Sehingga arang yang selama ini disebut sebagai penyebab kanker juga mitos. Tetapi memang ada baiknnya untuk tidak terlalu sering mengonsumsi daging panggang atau sate.
Dalam seminggu, cukup satu kali saja mengonsumsi daging panggang agar tidak terserang kanker. Sebaiknya hindari menggunakan santan berlebihan saat mengolah daging kambing berkuah Demikian sedikit artikel dari kami semoga bermanfaat ya moms
SEMOGA SEHAT SELALU
Hai Moms Makan kambing siapa takut, yap kenapa takut kalau kita tahu cara memasaknya betulkan moms kali ini saya coba beri penjelasan cara memasak olahan daging kambing yang lezat masyarakat Indonesia khususnya umat Muslim memperingati hari raya Idul Adha.
Seperti biasanya hari raya Idul Adha pasti akan identik dengan santapan lezat berbagai menu daging sapi dan daging kambing.
Apakah sudah tahu akan membuat masakan olah daging seperti apa? Banyak sekali pilihan mengolah daging sapi dan kambing, menjadi sate, tongseng, tengkleng, semur dan sebagainya.
Ada sebagian orang yang memiliki riwayat darah tinggi pasti akan menghindari menu makanan lezat dan bergizi ini saat Idul Adha. Karena meraka mempunyai tanggapan atau pemikiran bahwa kalua mengonsumsi daging kambing memicu darah tinggi adalah sebuah mitos yang selama ini beredar di masyarakat itu semua asumsi yang beredar di masyarakat sekarang.
Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr Johanes Chandrawinata, SpGK, mengatakan, datangnya penyakit darah tinggi saat mengonsumsi daging kambing hanyalah mitos. bahkan, kata dia, mengunyah satu kilogram daging kambing pun tak akan mendatangkan darah tinggi.
Daging kambing cukup sehat asal dagingnya saja, bukan dibarengi dengan jeroan, babat, otak, dan usus," kata Johanes seperti dikutip dari Tribunnews.com. Justru daging kambing memiliki manfaat lebih dibandingkan daging sapi karena kandungan lemak dan kolesterolnya lebih rendah.
Kolesterol daging kambing juga sedikit lebih rendah, yakni 75 miligram dan kolesterol daging sapi 80 miligram. Selain itu, daging kambing juga mengandung lebih banyak zat besi yakni 3,73 gram dan daging sapi hanya 2,24 miligram.
Melainkan cara masaknya yang harus diperhatikan agar tidak menyebabkan darah tinggi dan penyakit lainnya. Selama ini masyarakat sering menambahkan garam di setiap masakan untuk menghasilkan rasa gurih.
Pada resep masakan daging kambing kali ini bila penambahan garam yang berlibahan pada masakan bisa mengakibatkan hipertensi
Di sisi lain, masih banyak bahan rempah-rempah tanah Indonesia yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan rasa gurih.
Melainkan cara masaknya yang harus diperhatikan agar tidak menyebabkan darah tinggi dan penyakit lainnya. Selama ini masyarakat sering menambahkan garam di setiap masakan untuk menghasilkan rasa gurih. Padahal penambahan garam yang berlibahan pada masakan bisa mengakibatkan hipertensi.
Di sisi lain, masih banyak bahan rempah-rempah tanah Indonesia yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan rasa gurih. Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Intitut Pertanian Bogor Profesor Dr Ir Ali Khomsan mengatakan rasa gurih juga bisa diperoleh dari penggunaan lemak. Ia juga mengatakan penambahan garam di setiap masakan sebenarnya hal yang tidak perlu dilakukan terus menerus.
Tak hanya ketika memasak daging, tetapi juga masakan lainnya seperti, sop, menggoreng kentang atau tumis. "Kalau dikatakan garam bermanfaat karena untuk iodium yang diinginkan oleh tubuh itu benar, tapi kita juga harus mewaspadai garam, maka kita harus biasakan dalam keluarga kita konsumsi garam dalam jumlah wajar
Semua tubuh manusia membutuhkan asupan garam sekitar 3-5 gram per hari. Jika dalam tubuh manusia menerima garam lebih dari batas maksimal tersebut sangat perlu waspada. Johanes pun juga mengatakan hal serupa jika cara memasak daging yang sembarangan itulah mengakibatkan penyakit.
Saat proses pemanggangan, protein pada daging kambing yang terkena panas tinggi bisa berubah menjadi zat karsinogen. Sehingga arang yang selama ini disebut sebagai penyebab kanker juga mitos. Tetapi memang ada baiknnya untuk tidak terlalu sering mengonsumsi daging panggang atau sate.
Dalam seminggu, cukup satu kali saja mengonsumsi daging panggang agar tidak terserang kanker. Sebaiknya hindari menggunakan santan berlebihan saat mengolah daging kambing berkuah Demikian sedikit artikel dari kami semoga bermanfaat ya moms
SEMOGA SEHAT SELALU
Comments
Post a Comment